Pengenalan Profesi Arsitek Pada Masyarakat Pelajar Kota Lhokseumawe
DOI:
https://doi.org/10.52622/mejuajuajabdimas.v3i2.104Keywords:
Pengenalan Arsitek; Tata Ruang; Arsitektur.Abstract
Profesi Arsitek kini tidak dapat lagi hanya ditempuh melalui pendidikan strata satu (S1) program studi ilmu arsitektur, tahap selanjutnya harus menjalani pendidikan satu tahun lagi di program studi Pendidikan Profesi Arsitek (PPAr). Dengan adanya perubahan pencapaian profesi arsitek ini terdapat kekhawatiran bahwa akan memperlambat populasi profesi arsitek dalam kapasitas nasional. Profesi arsitek merupakan profesi yang memiliki tanggung jawab terhadap hajat dan kualitas hidup manusia dalam menjawab permasalahan ruang dalam menampung aktivitas yang ada. Dengan lambatnya pertumbuhan profesi ini dikhawatirkan dapat menurunkan hajat dan kualitas hidup manusia. Untuk menjawab permasalahan tersebut, sebagai pendekatan dari pihak akademisi yang memiliki predikat profesi merasa terpanggil untuk membuat kegiatan pengenalan profesi arsitek pada masyarakat pelajar setempat sebagai pemahaman profesi sejak dini bagi mereka. Atas adanya kegiatan ini diharapkan agar pelajar dapat mempersiapkan dirinya sejak dini untuk menjemput profesi arsitek yang mereka tuju. Kegiatan pengabdian masyarakat terbagi dalam dua bagian, pertama yaitu pengenalan kode etik profesi arsitek sebagai instrument kegiatan rancang bangun bangunan secara mendasar untuk diletakkan pemahamannya kepada mental dan intelektual peserta. Kedua, kegiatan pengenalan teknis tentang pertanahan, perencanaan kota, rencana arsitektur, lingkungan dan manajemen proyek dalam lingkup ketetapan tata ruang. Oleh karena pengenalan profesi arsitek secara argumentatif ini masih baru di tingkat intelektual pelajar, namun lambat laun mereka mulai memiliki rasa keingintahuan yang kuat sebagai nilai mental tumbuhnya benih minat mereka dalam bidang Arsitektur. Dampak yang diterima dengan adanya pengenalan profesi arsitek pada masyarakat pelajar Kota Lhokseumawe adalah terlihatnya ketertarikan mereka dalam mengikuti kegiatan dengan fokus, interaktif dan komunikatif dengan harapan bahwa profesi ini dapat menjadi profesi yang mereka tuju di kemudian hari.
References
Agus B. Siswanto, & M. Afif Salim. (2020). Manajemen Proyek. In Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Pilar Nusantara.
APTARI. (2020, September 9). Webinar Peningkatan Mutu Substansi & Tata Kelola Jurnal Arsitektur APTARI. Https://Aptari.Org/.
Deni, Effan Fahrizal, Hendra Ayyub, Sisca Olivia, Erna Muliana, & Nasruddin. (2022). Penyuluhan Tentang Rumah Sehat Bagi Masyarakat Desa Ujong Blang Kota Lhokseumawe. Jurnal Solusi Masyarakat Dikara, 2(1), 6–9.
Dewan Arsitek Indonesia. (2021, August 12). Arsitek Wajib Miliki STRA, Ini Penjelasan Dewan Arsitek Indonesia. Https://Dewanarsitek.Id/.
Dewan Arsitek Indonesia (DAI). (2021, October 18). PKB Wajib Sebagai Syarat Tambahan Dalam Penerbitan STRA Proses Reaktivasi Dan Konversi. Https://Dewanarsitek.Id/.
Fanny Syah Fitri, Soraya Masthura Hassan, irma Herliza Rizki, Fidyati, & Dela Andriani. (2023). Pengenalan Pengetahuan Arsitektur Sejak Dini Bagi Siswa SMP Sekolah Cita Luhur di Kota Medan. Jurnal Solusi Masyarakat Dikara, 3(1), 17–21.
Fauzan A.T. Noe’man. (2020). Arsitek, IAI dan Tantangan KODE ETIK Dunia PROFESI (Vol. 1).
Hannah Arendt. (1998). The Human Condition (Margaret Canovan, Ed.; 2nd ed., Vol. 1). The University of Chicago Press.
Hasibuan, A., Setiawan, A., Daud, M., Siregar, W. V., Baidhawi, B., Hendrival, H., Kurniawan, R., & Safina, P. A. (2022). Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Variasi Pembelajaran Online di Kabupaten Aceh Singkil. Jurnal Solusi Masyarakat Dikara, 2(2), 62–67.
Ikatan Arsitek Indonesia. (2017). Laporan Akhir Program Revitalisasi Bidang Ilmu. In Penyusunan Standar Pendidikan, Kurikulum, dan Capaian Pembelajaran (Learning Outcomes) Pendidikan Profesi Arsitek (1st ed., Vol. 1). DIREKTORAT PENJAMINAN MUTU DIREKTORAT JENDERAL PEMBELAJARAN DAN KEMAHASISWAAN KEMENTERIAN RISET,TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA.
Ikatan Arsitek Indonesia. (2023, July 16). 31 Perguruan Tinggi Penyelenggara PPAr Di Indonesia. Https://Dewanarsitek.Id/.
Katherine Flynn. (2023, March 1). How Is Student Debt Shaping Architecture? Https://Www.Architectmagazine.Com/.
Kemenperin. (2022, September 15). Apa Itu Arsitek? Berikut Pengertian, Tugas, Jenis, Kemampuan dan Gajinya. Https://Cdcbpsdmi.Kemenperin.Go.Id/.
Permen Agraria dan Tata Ruang No. 14 Tahun 2021, Pub. L. No. 14/2021, Peraturan Mentri (2021).
Muhammad Said. (2023, August 2). Tinggi bangunan di atas 50 meter boleh dibangun di Medan. Antaranews.Com.
Muhyi, A. (2016). Perkembangan Fisik Kota Lhokseumawe: tinjauan Terhadap Penataan Ruang Kawasan Pusat Kota. In Jurnal Tata Kota dan Daerah (Vol. 8, Issue 2).
Raihan Humaro, Bambang Karsono, Deni, Hendra Aiyub, & Eri Saputra. (2023). Workshop: Memahami Peta Topografi dan Kontur Bagi Pelajar Kota Lhokseumawe. Jurnal Solusi Masyarakat Dikara, 3(1), 22–27.
Siregar, W. V., Hasibuan, A., Daud, M., Rafif, M., Hidayatullah, F., Lapara, M. I., & Qausar, M. (2022). Edukasi Sustainable Business Dan Social Economic Environment Masyarakat Di Pulau Balai Kepulauan Banyak. Jurnal Solusi Masyarakat Dikara, 2(2), 86–89.
Sorot Makassar. (2019, October 22). IAI Sulsel Sosialisasikan PPArs dan UU Arsitek di UMI. Https://Www.Sorotmakassar.Com/.
Ulinata. (2021, November 8). Profesi Arsitek Masa Kini dan Masa Akan Datang Masih Dibutuhkan. Https://M.Mediaindonesianews.Com/.
Yenny Novianti, Erna Muliana, & Dela Andriani. (2021). Signage Sebagai Elemen Perancangan Kota dalam Peningkatan Citra Kota (Studi Kasus Gampong Lancang Garam Kecamatan Banda Sakti Kota Lhokseumawe). Jurnal Solusi Masyarakat Dikara, 1(1).
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Hendra, Deni, Bambang Karsono, Muhammad Iqbal, Effan Fahrizal,

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Mejuajua: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat provides open access to anyone so that the information and findings in these articles are useful for everyone. This journal's article content can be accessed and downloaded for free, free of charge, following the creative commons license used.
Mejuajua: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.